Posted on | Senin, April 1 |
1×6 itu lebih baik daripada 6×1.
Jika dalam matematika kedua perkalian itu
menghasilkan jumlah yang sama,
maka tidak demikian dalam Islam.
Kita
semua paham, bahwa siapa yang mau menjadi terkenal, maka ia haruslah menjadi
‘paling’. Baik itu ‘paling’ dalam konotasi positif maupun negatif.
Masih
ingat dengan teman-teman kita semasa belia? Atau sobat kita kala SD, SMP atau
SMA? Saya pastikan, yang masih kita ingat adalah siapa yang berhasil menjadi
‘paling’, minimal dalam kehidupan kita. Baik itu paling tampan, paling cantik,
paling kaya, paling pintar, paling cengeng, paling gemuk, paling kurus atau
paling jelek dan seterusnya.
Maka,
ketika kita berada di fase pertengahan, dipastikan bahwa kita menjadi orang
yang tidak dicatat sejarah. Jadi, poin pertama kita adalah jadilah ‘paling’
agar sejarah mencatat kita dalam tinta peradaban.
Lantas,
‘paling’ saja tidaklah cukup. Karena di depan, kita sudah bahas, bahwa ‘paling’
bisa bermakna baik maupun sebaliknya. Disinilah pelajaran kedua, jadilah
‘paling’ baik agar Allah mencatat kita dalam barisan orang-orang baik (al
Abror) yang kelak mendapat surga. Semoga.