Membuat Jejak saat muda ||| Agar bermakna sampai tua

Bersyukur, Jari Tangannya Buntung ?

Posted on | Senin, September 3 | 1 Comment






" Mensyukuri akan musibah ".

Apa hubungannya ya.. dengan tangan berikut jari-jarinya...???
||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||||>>>
Ada sebuah cerita menarik sarat akan hikmah (entah rill atau fiktif), yang jelas kita akan pelajari hikmahnya.
***


Hari berlalu,
jari sang raja pun tak tumbuh-tumbuh lagi...





Alkisah, diwaktu yang lalu pada zaman raja-raja Persia, hidup seorang raja yang terpotong jari telunjuknya akibat ulahnya sendiri yang sedang memain-mainkan pisau, (raja kok mainannya pisau)
hehe...

#ups..(kita coba serius)
Sambil menahan rasa sakitnya, ia kemudian meminta pendapat dari seorang mentrinya.

     Sang mentri ketika itu menjawab, " Baginda harusnya bersyukur kepada Alloh, masih beruntung karena yang terpotong hanya stu jari, cobalah baginda ambil hikmahnya. "

    " Baginda metinya berfikir, bahwa tidak sedikit orang bernasib lebih buruk; seluruh jarinya terpotong diluar sana, bahkan malah sampai tangannya ". lanjut sang mentri.

Sang raja saat itu marah, tentu saja, marah besar.
 " Dasar kau mentri bodoh, bagaimana mungkin aku tertimpa musibah seperti ini malah harus bersyukur !, ini namanya kecelakaan. " celoteh sang raja dengan nada jengkel dan emosi tingkat raja.
(hehe...)
Dengan amarah yang masih memuncak, sanga raja memecatnya dari jabatan mentri dan memerintahkan pengawal untuk membawa mentri itu ke penjara bawah tanah.
Mulai saat itu mentri dipecat karena lancang mengucapkan kalimat yang tidak bisa diterima sang raja dan terkesan oleh raja kalimat itu merendahkan.

" Dasar Mentri Bodoh...!! " celoteh lanjutan  sang raja.

#ya..iyalah...
  emangnya rumput teki,
putus bisa tumbuh lagi,

  hehe...
Tiba-tiba,,,
segerombolan manusia suku barbar dan paganis melakukan invasi ke kerajaan tersebut. Dengan kekuatan yang besar, pertempuran invasi itu taidak berlangsung lama, hingga kaum primitif itu berhasil menguasai istana kerajaan, serta menawan sang raja.
(yang bertelunjuk buntung itu)
Sebagai ekspresi kemenangan, segerombolan barbar dan paganis itu perayaan dan persembahan kepada dewa dan arwah leluhur. Dalam ritual persembahan, seperti biasa, mereka menjadikan manusia sebagai korban.
Namun alangkah terkejutnya sang pemimpin upacara ketika itu, pemimpin kaget saat mengetahui ternyata jari telunjuk raja buntung.

" Seorang yang menjadi sesaji bagi dewa adalah harus manusia utuh, tanpa cacat dan cela. Dewa akan marah besar jika yang kita korbankan manusia cacat, buang saja makhluk tak berguna ini ! " kata sang sesepuh upacara.

Sang raja pun kabur dari gerombolan itu dan ia pulang kembali ke kerajaannya. Sesampainya diistana, raja langsung melakukan satu tindakan yaitu membebaskan mentri kepercayaannya.
" ternyata benar apa yang kau katakan, mentriku. ada hikmah dari buntungnya jari telunjuk ku ini, telunjukku (malah) menyelamatkan jiwaku. "
ucapan sadar sang raja kepada mentrinya.


****
Kita ( saya dan anda sobat sekalian ), seringkali awalnya berperilaku seperti raja dalam kisah tersebut yang telah anda baca.
Saat tertimpa musibah, petaka, kecelakaan, menyangka bahwa Alloh sedang menghinakan kita, tidak sadar bahwa kita yang sering lalai.[QS.Al-fajr : 16]
فَأَمَّا الْإِنْسَانُ إِذَا مَا ابْتَلَاهُ رَبُّهُ فَأَكْرَمَهُ وَنَعَّمَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَكْرَمَنِ (15) وَأَمَّا إِذَا مَا ابْتَلَاهُ فَقَدَرَ عَلَيْهِ رِزْقَهُ فَيَقُولُ رَبِّي أَهَانَنِ (16)
Adapun manusia apabila Tuhannya mengujinya lalu Dia dimuliakan-Nya dan diberi-Nya kesenangan, Maka Dia akan berkata: "Tuhanku telah memuliakanku". Adapun bila Tuhannya mengujinya lalu membatasi rizkinya Maka Dia berkata: "Tuhanku menghinakanku".
(QS. Al Fajr: 15-16)
Sebaliknya, jika memperoleh kebaikan (anugerah), kita perpikiran bahwa Alloh sedang memuliakan kita.[QS.Al-fajr : 15]

Padahal tidak jarang terjadi,
banyak hikmah yang muncul dibalik setiap musibah, masalah, petaka, kecelakaan dll.
Seperti dalam kisah, sebuah musibah kecil bisa menjadi perantara menyelamatkan diri sang raja dari musibah yang lebih besar.
Artinya, dengan kata lain, boleh jadi, pintu rahmat, kasih sayang Alloh terbuka melalui musibah yang kita terima dan memperoleh pelajaran darinya.
Itulah sebabnya, oleh Rosul manusia dianjurkan dan diajarkan bersabar saat tertimpa musibah, seberat apapun.

Bahkan Al-Qur'an mengingatkan kita,
" Alloh bersama orang yang sabar ", sebabdibalik kesabaran itu tersimpan rahasia kedekatan kita kepada pertolongan Alloh.
::maka ambilah pelajaran disetiap kejadian yang terjadi,
sabar, syukur dan tidak mengulangi kecerobohan adalah aksi yang hebat ketika kita mengalami musibah.

By : @dedeariss

A r t i k e l || T e r k a i t:

Comments

One Response to “Bersyukur, Jari Tangannya Buntung ?”

  1. Unknown
    Sabtu, 06 Oktober, 2012

    Menurut Informasi dari seorang misionaris asal keluarga Munte Sibayak SUMUT, bahwa Sabang pada 2014 nanti akan didirikan sebuah Universitas Penginjilan Terbesar di Asia.

Leave a Reply

M e m b u a t || J e j a k

Hidup || itu || harus || terus || bergerak

J A N G A N || B E R K E D I P

J A N G A N || B E R K E D I P
, , ,

D A F T A R I S I

H a r i I n i

Translate

Y a n g || B e r t a m u

J u m l a h | | t a m u

O n l i n e

K u n j u n g a n

free counters

w h o am I

T e m p a t || I n s p i r a t if

M o v e || o n