Posted on | Sabtu, Desember 1 |
Setiap manusia yang selalu berusaha bijak menghadapi kehidupan, maka dia akan mengerti untuk apa dia hidup.
Ada hal yang menarik dalam judul tulisan
ini, “Hambatan dan Inovasi : Dua Sisi Mata Uang” yang artinya, keduanya adalah
hal yang sama sekali tidak bisa dipisahkan satu sama lainnya. Jika ingin
berinovasi pastilah harus menemukan/bertemu dengan hambatan terlebih dahulu
begitu pun sebaliknya hambatan akan senantiasa muncul dalam setiap titik
inovasi yang ingin diciptakan. Seperti yang
sudah kita kenal dan kita ketahui, dalam pelajaran Fisika, rumus untuk mencari
gaya (force), adalah:
F = m.a
Terus..?
Apa hubungannya dengan inovasi ? dan juga
hambatan ?
Dari persamaan di atas, diperoleh bahwa
gaya merupakan perkalian antara massa
(m, mass) dan percepatan (a, acceleration).
Jika dikaji lebih dalam sunnatullah (hukum Allah atau dalam ilmu pengetahuan
lebih dikenal dengan istilah hukum alam) ini menyatakan bahwa yang namanya gaya
hanya bisa diperoleh jika ada dua unsur tadi, yaitu massa dan percepatan. Maka,
jika kita hubungkan dengan apa yang terjadi dalam kehidupan kita, sesungguhnya
massa itu adalah hambatan dan percepatan itu adalah inovasi. Sederhananya,
seseorang tidak akan pernah berusaha sekuat tenaga untuk menghasilkan suatu
gaya, jika tidak ada hambatan yang menghalanginya dan tidak bisa juga
disebut telah berusaha jika tidak ada inovasi yang dilakukannya.
Mari kita ambil contoh. Manusia akan
berusaha untuk dapat selalu menuju kepada kehidupan yang lebih baik, hal ini
disebabkan jika begitu beratnya hambatan yang menghadang dirinya, baik hambatan
internal maupun hambatan eksternal. Seseorang yang kuliah sambil memeras
keringat dapat dipastikan akan lebih kuat dan struggle dalam
memperjuangkan studinya dibandingkan dengan seseorang yang setiap bulannya
mendapat kepastian finansial dalam memenuhi kebutuhan perkuliahannya. Seseorang
yang menjadi wiraswasta akan lebih kuat berjuang dibandingkan dengan seorang
pegawai. Hal ini disebabkan karena di hadapan mereka ada hambatan yang besar
menghadang, ada begitu besar resiko yang harus dilewati. Dan tentu saja ini
membutuhkan suatu gaya, suatu usaha untuk pada akhirnya dapat melewati berbagai
halangan dan rintangan yang akan selalu muncul silih berganti dalam
kehidupannya.
Lalu, setelah ada hambatan (massa) untuk
mendapatkan gaya (usaha), apakah semuanya selesai? Tidak! Sama sekali tidak!
Jangan pernah berfikir semua selesai. Hidup ini berputar, selalu berputar dan
jika seseorang hanya diam saja dalam kesuksesannya atau kegagalannya terdahulu
tanpa berusaha membuat inovasi, tanpa berusaha membuat akselerasi, maka dapat
dipastikan, matilah ia.
Mari kita lihat.
Pada persamaan F = m.a,
jika a (percepatan) = 0, apa yang terjadi? Tidak akan pernah ada gaya yang
dihasilkan. Maka, di sinilah poinnya. Setiap manusia harus bergerak, harus
berinovasi atas berbagai hal yang telah dilaluinya. Dia tidak bisa hanya diam
pada satu titik. Dia tidak bisa hanya berada pada satu hotspot, dia harus
berusaha menuju ke hotspot-hotspot lain. Berinovasi, berakselerasi. Contoh
nyata yang dapat kita lihat saat ini, perusahaan telekomunikasi besar seperti
Nokia, saat ini pasarnya sudah mulai digeser oleh pendatang baru, yaitu RIM
(produsen Blackberry) dan pengguna Android. Hal ini bisa jadi dikarenakan Nokia
sudah merasa sangat aman ketika menjadi market leader, namun ternyata
saingannya mampu menciptakan inovasi baru yang mungkin saja belum terpikirkan
di pihak mereka.
Bergerak, mengalir, berakselerasi, seperti
air. Begitulah seharusnya manusia, begitulah seharusnya kehidupan ini. Seperti
yang kita ketahui bahwa rata2 setiap bagian tubuh manusia 70%-nya terdiri dari
air, dan bagaimanakah sifat air itu? Mengalir. Ya, mengalir. Air harus
mengalir, berpindah dari satu tempat ke tempat lain, dari bumi ke sungai, dari
sungai ke laut, dari laut ke langit, dari langit ke gunung, dan seterusnya
berputar membentuk suatu siklus hidup yang sangat anggun dan indah. Jika tidak,
air itu akan membusuk dalam kubangan yang menyedihkan, menjadi sumber dari
berbagai penyakit.
Manusia harus bergerak, tidak perlu takut
terhadap berbagai rintangan dan hambatan, karena justru di sanalah sumber
kekuatan dan tidak pernah boleh terlena dengan zona nyaman, karena di sanalah
akal dan pikiran serta hati akan berkembang, menciptakan manusia baru yang
lebih hebat, lebih dewasa, dan tentu saja akan bijak menghadapi kehidupan. Maka
kita tidak perlu berdoa agar Allah mengenyahkan hambatan yang merintangi kita,
namun kita perlu berdoa agar Allah, Tuhan semesta alam, berkenan menguatkan
bahu kita, kaki kita, jiwa, pikiran, dan seluruh komponen kemanusiaan kita agar
bisa mengemban amanah yang ada di setiap pundak kita.
Mari kita ingat dan amalkan firman Allah
ini:
“(Siksaan) yang demikian itu adalah karena
sesungguhnya Allah sekali-kali tidak akan mengubah sesuatu nikmat yang telah
dianugerahkan-Nya kepada suatu kaum, hingga kaum itu mengubah apa-apa yang ada
pada diri mereka sendiri, dan sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui”.
(QS Al-Anfaal: 53).
Setiap manusia yang selalu berusaha bijak
menghadapi kehidupan, maka dia akan mengerti untuk apa dia hidup dan insya
Allah dia akan mengenal Tuhannya dengan lebih baik.
Maha Suci Allah yang telah memberikan
jiwa, pikiran, dan ruh kepada manusia untuk selalu bersujud dan menyembah-Nya.
@Salam Jejak-Pemuda
A r t i k e l || T e r k a i t:
Comments
Minggu, 10 Mei, 2020
JOIN NOW !!!
Dan Dapatkan Bonus yang menggiurkan dari dewalotto.club
Dengan Modal 20.000 anda dapat bermain banyak Games 1 ID
BURUAN DAFTAR!
dewa-lotto.name
dewa-lotto.cc
dewa-lotto.vip