Membuat Jejak saat muda ||| Agar bermakna sampai tua

Memperlakukan Yang Prioritas

Posted on | Rabu, Agustus 1 | No Comments


“ Akhy... ane mau share nih sama antum sekaligus minta 

saran antum juga,

ane lagi bingung sendiri akhir-akhir ini, ane pusing dengan 

amanah-amanah yang semakin hari semakin banyak bahkan 

numpuk...!!!”

Ucap seorang saudaraku ketika bertemu meluapkan 

sejelimet permasalahannya.

“ Emang apa yang antum pusingkan akh ?. “ Jawab ku 

singkat.

“ Yang buat ane pusing ane belum maksimal menjalankan 

amanah-amanah yang ane terima, terkadang ane malah 

kelimpungan dengan kewajiban-kewajiban yang malah 

terlalaikan. Ane sulit membagi waktu antara aktivitas 

dakwah dikampus dengan dakwah disekolah(SMA) juga 

dirumah.“ Jawab saudaraku, dan bersiap melanjutkan 

luapan masalahnya.

“ Ane jadi merasa sangat merugi, diluar kontribusi ane 

terlihat indah dan mempesona padahal dalam diri ini 

sangat rentan bahkan kering iman. Juga terkadang ane 

tidak bisa membagi waktu saat ke-3 agenda dakwah ane 

masing-masing akan mengadakan acara, ane sulit membagi 

prioritas. Belum lagi banyak tugas-tugas kuliah yang juga 

terlalaikan, pulang kerumah pun sering telat, akibatnya 

yang ane rasa sudah sangat parah adalah waktu untuk 

orang tua nyaris tidak ada. Sampai-sampai ane dicap orang 

tua so sibuk lah bahkan sampe dibilang munafik. 

Astagfirulloh...sedih rasanya.“ Panjang lebar dijelaskanya 

masalah saudaraku kepadaku.
******

                                                (ilustrasi.inet)
Dari curhatan diatas mungkin pernah dialami anda juga (sahabat muda) yang berkecimpung didunia dakwah, tapi sudah mampukah kita sadar saat-saat apa yang kita lakukan itu malah membuat kita merugi akibat kelalaian-kelalaian diri kit sendiri ???.

Oke mari kita bahas bersama kenapa bisa terjadi hal tersebut diatas yang tengah dialami oleh saudaraku...!

Sahabat muda, Anda boleh memiliki kegiatan yang banyak,
 menyibukan diri dengan aktifitas positif yang beragam 
(mumpung masih muda), Tapi apa jadinya jika anda 
mengerjakan semua itu kurang maksimal? Bagaimana 
dengan kewajiban-kewajiban anda? Sudahkan tertunaikan 
dengan sempurna? Apakah yang anda lakukan sudah ikhlas 
dan sadar sepenuhnya bahwa itu merupakan dorongan yang 
timbul karena anda membutuhkannya?

Sering kita sangat sibuk oleh aktifitas-aktifitas yang 
beragam, tapi malah lalai terhadap orang-orang terdekat 
kita (orang tua), lalai terhadap yang prioritas. Ibadah itu 
prioritas, Berbuat baik kepada orang tua itu juga prioritas. 
Dakwah pun prioritas.

“ Nah jadi apa permasalahannya sebenarnya ? ” hati-hati karena ini
 merupakan ujian.

Memang sangat bagus semangat yang dimiliki oleh saudaraku yang curhatannya ada diatas itu...! akan tetapi akan lebih baik jika menyikapi setiap kegiatan-kegiatan yang beragam dengan penuh strategi. Walaupun yang lebih baik adalah melihat skala prioritasnya.

Lakukan setiap kegiatan dengan maksimal 100%, sadari bahwa amanah yang ditunjukan untuk kita merupakan hadiah dari Alloh bahwa kita sedang diuji untuk naik level yang lebih tinggi untuk menjadi orang yang dapat dipercaya terhadap amanah. Buatlah strategi dengan melihat skala prioritas apa yang harus diutamakan jika dari beberapa kegiatan terjadi bentrok. Jangan acuhkan kewajiban ibadah karena akan sia-sia aktifitas apapun yang kita lakukan kalau kita malah melalaikan ibadah yang merupakan prioritas seorang muslim. Juga jangan abaikan bernuat baik kepada kedua orang tua karena itu juga merupakan prioritas. Alloh berfirman dalam potongan surat cintanya di Al-Qur’an :

“ Dan Kami wajibkan kepada manusia agar ( berbuat kebaikan ) kepada kedua orang tuanya “ {QS : Al-‘Ankabut }.

Sahabat muda yang selalu semangat dalam kebaikan. dalam setiap hal, anda harus melakukannya 100%. Ya! 100%. Bukan 90%, ataupun 99% sekalipun. Jika anda mengerjakan kurang dari 100%, maka hasil yang akan anda dapatkan adalah 0 (nol).
Lihatlah hidup anda, apakah anda sudah melakukan segalanya 100%? Jika tidak anda tentunya tahu sendiri apa yang terjadi pada diri anda saat ini.

Lihatlah muslim dewasa ini, apakah mereka sudah melakukan syariat-Nya 100%? belum, dan lihat apa hasilnya. Umat islam bagaikan buih dilautan, ya! Anda tahu buih dilautan? Bentuknya seperti apa? Oooo00oO00000ooo seperti itu kan bentuknya?. Apa kekuatan buih? Jangankan menjadi umat terbaik, mengendalikan diri terhadap godaan syahwat saja sering takluk. Kewajiban ibadah sering lalai, berbuat baikpun enggan.

Begitu juga dengan dakwah dan amanah anda, jika anda tidak 100% dalam menunaikannya, maka bukan keberhasilan mencetak generasi Rabbani yang akan anda dapatkan, tapi kebangkrutan, 0 ( Nol ) dan bahkan bisa minus. Maka setelah anda membaca tulisan ini, lakukanlah segalanya 100% ikhlas dalam menjalankannya dan sadar bahwa kita memang membutuhkannya, appun itu.  Atau anda tidak akan mendapatkan apa-apa.

@Salam[Jejak-Pemuda]

A r t i k e l || T e r k a i t:

Comments

Leave a Reply

M e m b u a t || J e j a k

Hidup || itu || harus || terus || bergerak

J A N G A N || B E R K E D I P

J A N G A N || B E R K E D I P
, , ,

D A F T A R I S I

H a r i I n i

Translate

Y a n g || B e r t a m u

J u m l a h | | t a m u

O n l i n e

K u n j u n g a n

free counters

w h o am I

T e m p a t || I n s p i r a t if

M o v e || o n